aktif (adolescence growth spurt), sehingga memerlukan zat gizi yang lebih
banyak jumlahnya. Masalah gizi yang sering terjadi adalah gizi kurang dan gizi
lebih, tak terkecuali remaja yang terdapat di pondok. Hal tersebut dapat
dipengaruhi oleh asupan energi dan zat gizi yang tidak seimbang baik makro
maupun mikro. Upaya untuk mempertahankan status gizi santri, perlu kiranya
memperhatikan proses penyelenggaraan makanan Pondok Pesantren.
Tujuan: Mengetahui Sistem penyelenggaraan makanan dan hubungan asupan
energi, karbohidrat, protein, lemak, zat besi, zinc dan durasi tidur dengan status
gizi santri di Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman.
Metode Penelitian: Desain penelitian cross sectional, jumlah populasi 1.217
orang, sampel penelitian ini adalah santri usia 13-15 tahun. Pengambilan sampel
dengan metode propotional stratified random sampling didapatkan sampel 152
orang. Analisa data menggunakan korelasi spearman rank.
Hasil Penelitian: Ada hubungan signifikan antara asupan energi, karbohidrat,
protein dengan status gizi nilai p: (0,021, 0,002, 0,001) dan nilai r: (0,186, 0,247,
0,495), tetapi tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan lemak, zat
besi, zinc, durasi tidur dengan status gizi nilai p: (0,214, 0,77, 0,66, 0,843).
Kesimpulan: Sistem penyelenggaraan makanan di Pondok Pesantren belum
sesuai standar penyelenggaraan makanan institusi dan tidak ada kegiatan
monitoring dan evaluasi terhadap proses dan output sehingga berdampak
ketersediaan makanan dan asupan makanan santri kurang dari kebutuhan. Ada
hubungan antara asupan energi, karbohidrat, protein dan status gizi santri.